Jumat, 22 Januari 2010

REKTOR UIN MAULANA MALIK IBROHIM, MALANG, GERAKAN MEMBERI, PROF DR IMAM SUPRAYOGO.

UNTUK MEMBERANTAS TINDAK KORUPSI, SAYA MENILAI ADA CARA YG SANGAT EFEKTIF.
Jika disuatu lembaga digerakkan semangat untuk MEMBERI,
dengan sendirinya akan MEMBUNUH MENTAL KORUP.
Namun sebaliknya, jika yg ditumbuh-kembangkan di lembAga itu adalah SEMANGAT MENDAPATKAN TAMBAHAN, dengan cara menambah honor ini dan honor itu secara terus menerus, akan melahirkan iklim yg dapat menumbuh-suburkan mental KORUP itu.

DENGAN GERAKAN MEMBERI, AKAN MENGALAHKAN SEMUA.

IMAM MENGAWALI BUDAYA MEMBERI DENGAN MENYISIHKAN 20 DARI PENDAPATAN BULANAN UNTUK DIINFAQKAN.
Tidak menunggu waqtu lama, hingga gerakan ini menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya MENTAL MEMBERI.
Dengan sendirinya, budaya memberi mengikis pikiran memakmurkan diri sendiri dan membunuh praktik-PRAKTIK KORUPSI.

"LUAR BIASA, TIDAK ADA PRAKTIK PENYIMPANGAN DI DALAM KAMPUS," KATA IMAM PADA DAMANHURI DARI REPUBLIKA.

TERUS TERANG, ketika muncul pernyataan di media massa gaji pejabat mulai dari presiden, menteri dan gubernur akan dinaikkan, habislah sesungguhnya ini.
MASYARAKAT TIDAK PERCAYA LAGI.
Tidak ada di dunia ini presiden yg mati kelaparan.
Misalkan presiden membuat pernyataan: Saya akan berikan dan infaqkan separuh gaji saya atau minimal 10% untuk negara.

Orang akan menjadi malu tatkala TIDAK MENGELUARKAN SESUATU.

Jangan2 pisau kita tidak tajam.
Tentang bagaimana keadaan pisau kita ini, kita lihat saja.
kepolisian bagaiman, pengadilan bagaimana, kejaksaan bagaimana, KPK bagaimana?
KAN TUMPUL SEMUA.
BARANG TUMPUL KOK DIPAKAI UNTUK MEMOTONG, YA NGGAK PUTUS2.
rido. Republika, 17/1-10.

KOMENTAR: agar pisau tak tumpul, maka terutama sekitar 805 Muslimun harus hafal terjemahan Fatihah.
SALING MEMBERI, bukan saling menuntut, bukan saling membutuhkan yang pertama-tama.
WIN-WIN SOLUTION. GIMANA KOMENTAR TEMAN2?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARAP PEMBACA MEMBERI KOMENTAR, KRITIK, SARAN, TANGGAPAN.